Langsung ke konten utama

Kepada Kamu Lelakiku

 “..untuk setiap depa per depa jarak yang membuat kita jauh. Percayalah, aku adalah doa yang mendekapmu saat kau hampir jatuh. Jaga rindumu baik-baik, aku pasti kembali. Aku mencintaimu”.

Aku pernah begitu jatuh, lupa cara untuk bangkit dan berjalan lagi. Pernah begitu terpuruk dalam kesedihan-kesedihan atas pengkhianatan dari indahnya setia yang aku jaga rapat-rapat.
Lalu kau datang. Tak menawarkan apa-apa selain pundak dan dada yang melarungkan kesedihan-kesedihan.
Dan aku jatuh telak dalam dekapmu. Dalam pelukan lengan yang terbitkan hangat di dalam dada. Dalam bisik peluk paling puisi yang membuatku merasa begitu dicintai. Dan aku tak merasa harus bangkit dari sana, tak merasa harus pergi dan berjalan lagi.
Lelakiku, betapa pelukmu adalah obat bagi rinduku yang pesakitan.
Betapa tawamu mampu hadirkan cahaya pada gulita yang membutakan.
Betapa kau begitu memesona bagi hatiku yang rapuh untuk kembali jatuh cinta.
Sungguh semesta mempertemukanku padamu agar aku belajar cara bersyukur.
Maka, jaga dirimu dan rindu (kita) yang mengungkung dadamu baik-baik, sampai semesta mengizinkan temu dan berjanjilah, saat (pertemuan) itu terjadi, kau dan aku akan sama-sama membunuh rindu dalam dekapan-dekapan yang dicatat semesta sebagai terang bagi bintang-bintang baru. Berjanjilah untuk ikut menyaksikan rindu yang mengusik kita selama ini mati satu-satu.
Lelakiku...
Terimakasih untuk datang di waktu yang tepat.
Terimakasih untuk tak pergi dan memilih memperjuangkan.
Terimakasih untuk mengingatkanku bagaimana cara jatuh cinta.
Kepada laki-laki yang paling pandai menyesaki dadaku dengan debar bahagia dan rindu, aku sayang kamu...

 ”rindu pada akhirnya. akan membawaku untuk ke sini, atau menunjukkan jalan bagimu untuk ke sana. agar kita —aku dan kau— selalu bersama. Dalam cinta..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Kamu, Kita dan Rencana Tuhan

Rencana Tuhan selalu indah, semua selalu indah pada waktunya... Kita bisa saja menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang awalnya kita kira dia adalah jodoh kita. Perasaan kita begitu yakin, dialah yang terbaik. Tapi, ketika Tuhan berkata dia bukanlah yang terbaik, maka perpisahan akan terjadi juga.  Ketika perpisahan terjadi, yang berakhir hanya hubungan itu, hanya kisah cinta penuh kenangan manis, itu saja!!! Sedangkan hidup kita akan terus berjalan, beribu hari ke depan adalah anugerah yang Tuhan beri untuk kita, untuk kita jalani dengan baik. Bertemu dengan orang-orang baru, mencipta kenangan baru,menjalani pengalaman baru, dan jatuh cinta pada orang baru yang kau temui... Beberapa pertemuan terjadi begitu unik, kadang tak terduga. Tapi satu hal yang pasti, tak ada yang kebetulan. Semua sudah Tuhan atur sedemikian indah. Seperti ketika Tuhan mempertemukan kita berdua, saat itu Tuhan mulai mengukir perjalanan indah untuk kita. Cinta, kasih, dan kesetiaan.  Aku masih ingat

Rasa...

Hari ini tidak banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Secangkir kopi dan alunan musik di pagi hari membuat semuanya terasa lebih nyaman.  Ehhhmm.... satu lagu terputar dengan lirik yang menggelitik hati! " Dimana kamu?  Apakah kau rindu?  Sungguh susah buat lupa, h ati tak bisa berdusta"  "Walau ku tau,  Kau bukan untukku..." "Tapi tetap kau terindah" "Cinta tak salah..." "Aku yang salah..." Kenapa suasana berubah jadi sendu setelah mendengar liriknya??? Beberapa malam ini memang lagi kepikiran dia terus, mungkin memang lagi rindu aja.  Sudah puluhan purnama terlewati tanpa tau kabarnya. Huuhh... tidak sepenuhnya benar, sesekali aku masih mendengar kabar tentangnya! Kalau sudah seperti ini, cuma bisa berdoa semoga dia dalam keadaan baik-baik saja. Entah cuma kebetulan atau memang perasaan ini masih kuat bertaut dengannya, tapi yang pasti ketika dia hadir dalam mimpiku tandanya ada sesuatu hal buruk yang sedang menimpanya. Semoga ini

Melepas Kenangan & Berdamai dengan Masa Lalu

Ratusan purnama berlalu, seharusnya kisah tentangmu tak patut lagi untuk dibahas. Tapi hati ini rupanya begitu sulit untuk melupakan. Setiap tempat disudut kota ini menyimpan banyak kenangan indah. Aku rindu melihatmu. Apa kabarmu baik-baik saja? Kali ini, aku datang untuk melepas kenangan dan berdamai dengan masa lalu, melepas kisah kita yang tak pernah tuntas dalam hati dan pikiranku meski aku kini telah bersamanya. Dua purnama lagi akan aku sandarkan kisahku pada hati yang memilihku. Melangkah untuk hidup bahagia dalam ikatan janji suci. Tapi, bisakah kurasakan bahagia ketika hatiku masih terpaut pada hatimu? Aku harus melepaskan semua kenangan ini, menyimpannya pada tempat dimana kisah ini dimulai. Berharap semesta dapat mempertemukan kita berdua. Memberi kesempatan untukku bisa melihat senyummu lagi. Memastikan kamu bahagia. Aku memaafkanmu, memaafkan dirku sendiri, dan kisah cinta kita dimasa lalu. Denpasar,  27 Oktober '19