Langsung ke konten utama

Rindu

"suatu kali, rindu butuh ketegasan untuk bertemu... 
di lain waktu, rindu butuh ketabahan untuk menyadari bahwa yang dirindukan telah berlalu"

Bagaimana harus aku lukiskan perasaanku saat ini, sementara hujan dikala senja selalu saja datang membawa kenangan yang menyayat hati. Bukan tentang siapa, tapi tentang kamu. Sederhananya, aku rindu kamu. Kau tau, saat rindu datang kenangan begitu usil menggoda. Mengundang berbagai macam ingatan yang mengulas tawa. Hingga tak jarang menyisakan air mata -pada akhirnya.
Aku belum sepenuhnya beranjak, atau mungkin sebenarnya aku tak ingin beranjak. Aku pun tak ingin lagi mengusikmu, aku melihat rona wajah bahagiamu bersamanya, kehidupan baru yang menyenangkan, aku turut berbahagia. 
Semua kenangan kita masih tersimpan rapi dalam ingatanku. Tak ada yang terlewatkan. Rindu tentangmu masih jadi topik utama yang tak tergantikan. Apa kamu juga merindukanku? Rasanya aku hampir gila karna merindukanmu. Rasanya aku semakin tak tahan dengan perasaan dan pikiranku sendiri. Pernah aku mencoba melawan kenangan dengan berusaha sekuat mungkin untuk mengabaikan. Tapi kemudian, magis senyum wajahmu malah semakin jelas menggantung dalam ingatan. Aku menyerah saat itu juga. Membiarkan kerinduan masuk dengan caranya.
Maka, inilah yang aku lakukan sekarang. Menuliskan surat untukmu. Berharap kerinduan ikut terbawa pada setiap aksara yang tertera.

"suatu waktu, cinta menuntut kesabaran untuk mempertahankan. di waktu lain, cinta memaksa ketabahan untuk tulus melepas kepergian"





Bro,
Jaga dirimu baik-baik.
Aku berdoa dengan lafadz paling baik.

Untukmu...

Peluk hangat dariku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Kamu, Kita dan Rencana Tuhan

Rencana Tuhan selalu indah, semua selalu indah pada waktunya... Kita bisa saja menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang awalnya kita kira dia adalah jodoh kita. Perasaan kita begitu yakin, dialah yang terbaik. Tapi, ketika Tuhan berkata dia bukanlah yang terbaik, maka perpisahan akan terjadi juga.  Ketika perpisahan terjadi, yang berakhir hanya hubungan itu, hanya kisah cinta penuh kenangan manis, itu saja!!! Sedangkan hidup kita akan terus berjalan, beribu hari ke depan adalah anugerah yang Tuhan beri untuk kita, untuk kita jalani dengan baik. Bertemu dengan orang-orang baru, mencipta kenangan baru,menjalani pengalaman baru, dan jatuh cinta pada orang baru yang kau temui... Beberapa pertemuan terjadi begitu unik, kadang tak terduga. Tapi satu hal yang pasti, tak ada yang kebetulan. Semua sudah Tuhan atur sedemikian indah. Seperti ketika Tuhan mempertemukan kita berdua, saat itu Tuhan mulai mengukir perjalanan indah untuk kita. Cinta, kasih, dan kesetiaan.  Aku masih ingat

Rasa...

Hari ini tidak banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Secangkir kopi dan alunan musik di pagi hari membuat semuanya terasa lebih nyaman.  Ehhhmm.... satu lagu terputar dengan lirik yang menggelitik hati! " Dimana kamu?  Apakah kau rindu?  Sungguh susah buat lupa, h ati tak bisa berdusta"  "Walau ku tau,  Kau bukan untukku..." "Tapi tetap kau terindah" "Cinta tak salah..." "Aku yang salah..." Kenapa suasana berubah jadi sendu setelah mendengar liriknya??? Beberapa malam ini memang lagi kepikiran dia terus, mungkin memang lagi rindu aja.  Sudah puluhan purnama terlewati tanpa tau kabarnya. Huuhh... tidak sepenuhnya benar, sesekali aku masih mendengar kabar tentangnya! Kalau sudah seperti ini, cuma bisa berdoa semoga dia dalam keadaan baik-baik saja. Entah cuma kebetulan atau memang perasaan ini masih kuat bertaut dengannya, tapi yang pasti ketika dia hadir dalam mimpiku tandanya ada sesuatu hal buruk yang sedang menimpanya. Semoga ini

Melepas Kenangan & Berdamai dengan Masa Lalu

Ratusan purnama berlalu, seharusnya kisah tentangmu tak patut lagi untuk dibahas. Tapi hati ini rupanya begitu sulit untuk melupakan. Setiap tempat disudut kota ini menyimpan banyak kenangan indah. Aku rindu melihatmu. Apa kabarmu baik-baik saja? Kali ini, aku datang untuk melepas kenangan dan berdamai dengan masa lalu, melepas kisah kita yang tak pernah tuntas dalam hati dan pikiranku meski aku kini telah bersamanya. Dua purnama lagi akan aku sandarkan kisahku pada hati yang memilihku. Melangkah untuk hidup bahagia dalam ikatan janji suci. Tapi, bisakah kurasakan bahagia ketika hatiku masih terpaut pada hatimu? Aku harus melepaskan semua kenangan ini, menyimpannya pada tempat dimana kisah ini dimulai. Berharap semesta dapat mempertemukan kita berdua. Memberi kesempatan untukku bisa melihat senyummu lagi. Memastikan kamu bahagia. Aku memaafkanmu, memaafkan dirku sendiri, dan kisah cinta kita dimasa lalu. Denpasar,  27 Oktober '19