"suatu kali, rindu butuh ketegasan untuk bertemu...
di lain waktu, rindu
butuh ketabahan untuk menyadari bahwa yang dirindukan telah berlalu"
Bagaimana harus aku lukiskan perasaanku saat ini, sementara hujan dikala senja selalu saja datang membawa kenangan yang menyayat hati. Bukan tentang siapa, tapi tentang kamu. Sederhananya, aku rindu kamu. Kau tau, saat
rindu datang kenangan begitu usil menggoda. Mengundang berbagai macam ingatan
yang mengulas tawa. Hingga tak jarang menyisakan air mata -pada
akhirnya.
Aku belum sepenuhnya beranjak, atau mungkin sebenarnya aku tak ingin beranjak. Aku pun tak ingin lagi mengusikmu, aku melihat rona wajah bahagiamu bersamanya, kehidupan baru yang menyenangkan, aku turut berbahagia.
Semua kenangan kita masih tersimpan rapi dalam ingatanku. Tak ada yang terlewatkan. Rindu tentangmu masih jadi topik utama yang tak tergantikan. Apa kamu juga merindukanku? Rasanya aku hampir gila karna merindukanmu. Rasanya aku semakin tak
tahan dengan perasaan dan pikiranku sendiri. Pernah aku mencoba melawan
kenangan dengan berusaha sekuat mungkin untuk mengabaikan. Tapi
kemudian, magis senyum wajahmu malah semakin jelas menggantung dalam
ingatan. Aku menyerah saat itu juga. Membiarkan kerinduan masuk dengan
caranya.
Maka, inilah yang aku
lakukan sekarang. Menuliskan surat untukmu. Berharap kerinduan ikut
terbawa pada setiap aksara yang tertera.
"suatu waktu, cinta menuntut kesabaran untuk mempertahankan. di waktu
lain, cinta memaksa ketabahan untuk tulus melepas kepergian"
Bro,
Aku berdoa dengan lafadz paling baik.
Untukmu...
Peluk hangat dariku.
Komentar
Posting Komentar