Rencana Tuhan selalu indah, semua selalu indah pada waktunya...
Kita bisa saja menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang awalnya kita kira dia adalah jodoh kita. Perasaan kita begitu yakin, dialah yang terbaik. Tapi, ketika Tuhan berkata dia bukanlah yang terbaik, maka perpisahan akan terjadi juga.
Ketika perpisahan terjadi, yang berakhir hanya hubungan itu, hanya kisah cinta penuh kenangan manis, itu saja!!! Sedangkan hidup kita akan terus berjalan, beribu hari ke depan adalah anugerah yang Tuhan beri untuk kita, untuk kita jalani dengan baik. Bertemu dengan orang-orang baru, mencipta kenangan baru,menjalani pengalaman baru, dan jatuh cinta pada orang baru yang kau temui...
Beberapa pertemuan terjadi begitu unik, kadang tak terduga. Tapi satu hal yang pasti, tak ada yang kebetulan. Semua sudah Tuhan atur sedemikian indah. Seperti ketika Tuhan mempertemukan kita berdua, saat itu Tuhan mulai mengukir perjalanan indah untuk kita. Cinta, kasih, dan kesetiaan.
Aku masih ingat bagaimana pertama kali kita bertemu. Aku menyukai laki-laki yang sopan dan lembut ketika berbicara. Aku tau tak mudah bagimu ketika kita memulai semuanya. Aku menyebutnya sebagai tantangan. Terlalu banyak yang aku tuntut, hanya untuk sebuah keyakinan untuk kita melangkah ke depan. Karna bukan untuk sembarang hati aku bisa melabuhkan rasa ini. Dan kesabaranmu meluluhkan hatiku.
Aku ingat betul bagaimana kita saling berbagi cerita dan kisah masa lalu. Tak ada yang aku sembunyikan. Setiap detail kisahku kini menjadi bagian dari hidupmu begitupun sebaliknya. Kamu laki-laki baik yang Tuhan kirim untukku, jawaban atas doa-doaku. Aku pernah bilang pada Tuhan, aku tidak perlu seseorang yang mengagumkan dalam banyak hal. Beri aku laki-laki pendamping yang pandai bersetia, yang pandai menghargai keberadaanku sebagai pasangan. Laki-laki yang mampu memperlakukan aku sebaik dia menjaga hati ibunya. Kemudian Tuhan mempertemukan aku denganmu. Aku tahu bahwa tidak semua hari yang kita lewati akan mudah, dan kamu selalu mengajariku cara agar tidak menyerah. Sejak bertemu denganmu, aku jatuh cinta pada takdirku, aku mencintai diriku yang mencintai kamu.
Dua purnama lagi kamu genapi janjimu untuk mengikat kisah ini dalam ikatan janji suci. Setelah lima tahun penantianmu. Terimakasih telah menungguku dengan sabar dan setia. Tuhan menggenapi janjinya, membuat kisah ini indah pada waktunya.
Malang, 5 November 2019
Kita bisa saja menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang awalnya kita kira dia adalah jodoh kita. Perasaan kita begitu yakin, dialah yang terbaik. Tapi, ketika Tuhan berkata dia bukanlah yang terbaik, maka perpisahan akan terjadi juga.
Ketika perpisahan terjadi, yang berakhir hanya hubungan itu, hanya kisah cinta penuh kenangan manis, itu saja!!! Sedangkan hidup kita akan terus berjalan, beribu hari ke depan adalah anugerah yang Tuhan beri untuk kita, untuk kita jalani dengan baik. Bertemu dengan orang-orang baru, mencipta kenangan baru,menjalani pengalaman baru, dan jatuh cinta pada orang baru yang kau temui...
Beberapa pertemuan terjadi begitu unik, kadang tak terduga. Tapi satu hal yang pasti, tak ada yang kebetulan. Semua sudah Tuhan atur sedemikian indah. Seperti ketika Tuhan mempertemukan kita berdua, saat itu Tuhan mulai mengukir perjalanan indah untuk kita. Cinta, kasih, dan kesetiaan.
Aku masih ingat bagaimana pertama kali kita bertemu. Aku menyukai laki-laki yang sopan dan lembut ketika berbicara. Aku tau tak mudah bagimu ketika kita memulai semuanya. Aku menyebutnya sebagai tantangan. Terlalu banyak yang aku tuntut, hanya untuk sebuah keyakinan untuk kita melangkah ke depan. Karna bukan untuk sembarang hati aku bisa melabuhkan rasa ini. Dan kesabaranmu meluluhkan hatiku.
Aku ingat betul bagaimana kita saling berbagi cerita dan kisah masa lalu. Tak ada yang aku sembunyikan. Setiap detail kisahku kini menjadi bagian dari hidupmu begitupun sebaliknya. Kamu laki-laki baik yang Tuhan kirim untukku, jawaban atas doa-doaku. Aku pernah bilang pada Tuhan, aku tidak perlu seseorang yang mengagumkan dalam banyak hal. Beri aku laki-laki pendamping yang pandai bersetia, yang pandai menghargai keberadaanku sebagai pasangan. Laki-laki yang mampu memperlakukan aku sebaik dia menjaga hati ibunya. Kemudian Tuhan mempertemukan aku denganmu. Aku tahu bahwa tidak semua hari yang kita lewati akan mudah, dan kamu selalu mengajariku cara agar tidak menyerah. Sejak bertemu denganmu, aku jatuh cinta pada takdirku, aku mencintai diriku yang mencintai kamu.
Dua purnama lagi kamu genapi janjimu untuk mengikat kisah ini dalam ikatan janji suci. Setelah lima tahun penantianmu. Terimakasih telah menungguku dengan sabar dan setia. Tuhan menggenapi janjinya, membuat kisah ini indah pada waktunya.
Malang, 5 November 2019
Komentar
Posting Komentar